Perjalanan karir Raja Pamungkas Rambe, seorang atlet hoki asal Sumatera Utara, yang juga merupakan mahasiswa aktif di Fakultas Syariah dan Hukum UIN SU Medan adalah bukti nyata dari kegigihan dan dedikasi dalam mencapai impian. Setelah mengalami kegagalan di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 pada tahun 2021 di Papua, di mana tim hoki Sumatera Utara gagal lolos kualifikasi, Raja tidak menyerah. Kegagalan itu justru menjadi motivasi baginya untuk berlatih lebih keras dan mempersiapkan diri demi bisa kembali bergabung dengan tim hoki Sumatera Utara.
“Saya belajar dari kegagalan tersebut dan mulai berlatih dengan sungguh-sungguh agar bisa pantas kembali ke dalam tim,” ujar Raja, ketika berbincang dengan wartawan, Selasa (17/9).
Upaya keras tersebut akhirnya membuahkan hasil dimana ia berhasil lolos seleksi untuk mengikuti pemusatan latihan daerah (Pelatda) persiapan PON 2024 yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara. Seleksi Pelatda diadakan pada akhir tahun 2022, dan Raja berhasil masuk ke dalam skuad inti.
Pada awal tahun 2023, pelatihan intensif pun dimulai. Raja dan timnya menjalani latihan setiap hari, kecuali hari Minggu, dengan jadwal yang ketat: pagi hari mulai pukul 06.30 hingga 10.00 Wib, dan sore hari mulai pukul 15.00 hingga 18.00 Wib. Latihan ini tidak hanya melibatkan pengembangan kemampuan teknik, tetapi juga peningkatan kondisi fisik yang dipantau secara ketat oleh KONI Sumatera Utara.
Setiap enam bulan sekali, para atlet diuji oleh KONI untuk memastikan kelayakan fisik mereka. “Jika hasil tes tidak memenuhi standar, atlet atau bahkan cabang olahraga bisa dicoret dari Pelatda,” jelas Raja.
Sebagai bagian dari persiapan, tim hoki Sumatera Utara juga melakukan tiga kali pelatihan di luar negeri, tepatnya di Malaysia. Training camp pertama diadakan pada bulan Mei 2023, dilanjutkan pada bulan Desember 2023, dan yang terakhir pada bulan Agustus 2024.
Program pelatihan di Malaysia ini bertujuan untuk mengasah kemampuan bertanding dan memperbanyak pengalaman di lapangan internasional. “Kami berlatih keras untuk mempersiapkan diri menghadapi PON, dan setiap kali kembali dari training camp, kami merasa lebih siap dan lebih percaya diri,” ungkap Raja.
Semangat latihan tersebut akhirnya terbayar di ajang PON Aceh-Sumut 2024. Pada pertandingan pembuka, tim Sumatera Utara berhasil mengalahkan tim Jawa Timur dengan skor 4-2. Kemenangan ini diikuti dengan hasil gemilang lainnya, yaitu mengalahkan tim Papua dengan skor 4-0. Pertandingan melawan Jawa Barat berakhir imbang dengan skor 1-1, begitu pula dengan pertandingan melawan DKI Jakarta yang berakhir dengan skor 0-0. Berkat hasil-hasil ini, tim Sumatera Utara berhasil menduduki peringkat kedua di babak penyisihan dan akan bertanding di babak final melawan Kalimantan Timur.
Kiprah Raja Pamungkas Rambe yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN SU Medan ini, tak lepas dari dukungan keluarganya. Lahir di Kampung Durian, Kabupaten Labuhanbatu Utara, pada 15 Maret 1999, Raja adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya, Ismail Rambe, dan ibunya, Arbaiyah Panjaitan, selalu memberikan dukungan penuh untuk karir olahraga anaknya.
Pendidikan dasar Raja ditempuh di SDN 117850 Kampung Durian, kemudian melanjutkan ke MTS Attaufiqurrahman dan MAN 2 Model Medan. Saat ini, Raja juga tercatat sebagai mahasiswa aktif di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), yang membuktikan bahwa ia tidak hanya berprestasi di lapangan olahraga, tetapi juga di bidang akademik.
Dengan semangat yang terus berkobar, Raja Pamungkas Rambe dan tim hoki Sumatera Utara kini menatap pertandingan perempat final dengan penuh optimisme. Perjuangan yang dimulai dari kegagalan di PON 2021 kini telah berubah menjadi harapan besar untuk membawa medali ke tanah kelahirannya.
“Kami tidak akan berhenti di sini, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, tetapi kami siap memberikan yang terbaik untuk Sumatera Utara,” tegas Raja.