Medan — Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumatera Utara menyelenggarakan Workshop Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS) sebagai langkah strategis dalam memperkuat arah kebijakan dan pengembangan fakultas ke depan. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan pimpinan fakultas yang menegaskan bahwa penyusunan VMTS merupakan agenda penting untuk memastikan arah pembangunan akademik selaras dengan regulasi pendidikan tinggi, kebutuhan masyarakat, serta identitas UIN SU sebagai kampus yang mengusung paradigma wahdatul ‘ulum.
Latar Belakang Penyusunan VMTS
Dalam penjelasan panitia, perubahan kebijakan nasional seperti Perpres No. 8 Tahun 2012 dan UU No. 12 Tahun 2012 menuntut setiap fakultas untuk menyesuaikan arah capaian pembelajaran dan pengembangan institusi. Oleh sebab itu, VMTS Fakultas Syariah dan Hukum harus dirumuskan secara relevan, terbuka, dan mampu menjawab tantangan masa depan, termasuk bagaimana paradigma wahdatul ‘ulum dapat diterapkan secara operasional dalam strategi akademik fakultas.
Penyampaian Materi oleh Narasumber
Workshop menghadirkan Dr. Mhd. Syahnan, M.A., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sumatera Utara, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, beliau menekankan beberapa poin penting dalam penyusunan VMTS, antara lain:
-
Pentingnya analisis SWOT untuk memetakan kebutuhan fakultas.
-
Penyerasian visi fakultas dengan visi universitas.
-
Penguatan paradigma wahdatul ‘ulum sebagai identitas akademik UIN SU.
-
Integrasi ilmu syariah, hukum positif, dan perkembangan global dalam strategi fakultas.
Narasumber juga memberikan contoh konkret penerapan wahdatul ‘ulum dalam pendidikan dan penelitian agar tidak berhenti sebagai slogan, melainkan menjadi kerangka nyata dalam pengembangan keilmuan.
Diskusi Interaktif dan Aspirasi Peserta
Sesi diskusi berlangsung aktif dengan melibatkan dosen, pengelola program studi, mahasiswa, serta pihak eksternal seperti pengadilan, kejaksaan, advokat, kementerian, dan pengguna lulusan lainnya.
Salah satu topik utama yang menjadi perhatian adalah penerjemahan konsep wahdatul ‘ulum dalam VMTS fakultas. Beberapa poin penting yang mencuat antara lain:
-
Peserta internal menilai istilah wahdatul ‘ulum perlu dirumuskan secara praktis dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
-
Perwakilan eksternal menegaskan bahwa integrasi ilmu syariah dan hukum nasional relevan bagi kebutuhan dunia kerja, sehingga harus tercermin dalam kompetensi lulusan.
-
Peserta mengingatkan bahwa wahdatul ‘ulum bukan sekadar integrasi ilmu, tetapi cara pandang yang menyatukan nilai keislaman, ilmu hukum, dan perkembangan teknologi.
-
Mahasiswa menyuarakan perlunya implementasi nyata melalui kolaborasi multidisipliner, literasi digital, dan pembaruan metode pembelajaran.
Dari diskusi tersebut, seluruh peserta sepakat bahwa wahdatul ‘ulum harus menjadi “jiwa” VMTS Fakultas Syariah dan Hukum.
Perumusan Draft VMTS
Berdasarkan masukan dan paparan narasumber, disepakati draft VMTS sebagai berikut:
Visi:
“Menjadi fakultas yang unggul dalam mewujudkan masyarakat pembelajar di bidang syariah dan hukum dengan paradigma wahdatul ‘ulum di Asia Tenggara Tahun 2030.”
Misi:
-
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan paradigma wahdatul ‘ulum transdisipliner.
-
Melaksanakan penelitian berbasis wahdatul ‘ulum transdisipliner.
-
Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan wahdatul ‘ulum.
-
Membangun jejaring internasional melalui kolaborasi global.
-
Menguatkan masyarakat pembelajar dengan literasi data, digital, keuangan, kesehatan, dan teknologi.
Penutup
Workshop ditutup dengan kesimpulan bahwa kegiatan berjalan sukses dan memberikan kontribusi signifikan dalam penyusunan VMTS Fakultas Syariah dan Hukum. Draft yang dihasilkan menjadi pijakan awal dalam penyempurnaan strategi fakultas ke depan, dengan fokus utama pada integrasi paradigma wahdatul ‘ulum sebagai dasar pengembangan akademik dan kelembagaan.
Dokumentasi :

