Jangan Surutkan Niat Berkurban Di Masa Pandemi Covid-19

Umat Islam diingatkan untuk tidak surut berniat melaksanakan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha pada 20 Juli mendatang.

“Ya, berkurban hukumnya sunnah muakkadah. Artinya perbuatan yg sangat kuat dianjurkan untuk dilaksanakan,” kata Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN SU, Dr. H. Ardiansyah Lc (foto) Jumat (2/7).

Dijelaskannya, kurban merupakan syari’at Islam yang bermula dari peristiwa penyembelihan Nabi Isma’il ‘alaihissalam yang dilakukan ayahnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Sebagaimana dikisahkan dalam surah sebagai berikut:

“Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. Ash-Shafaat: 102).

Maka, lanjut dia,Nabi Muhammad SAW sendiri berkurban dengan menyembelih kambing yang gemuk, bertanduk besar dan sehat.

Berdasarkan perbuatan Nabi SAW tersebut, para ulama berpendapat bahwa berkurban hukumnya sunnah muakkadah.

Artinya perbuatan yang sangat kuat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Bahkan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa berkurban wajib atas orang yang mampu (kaya) setiap tahun.

Saksi Kebaikan

Disebutkannya, Rasulullah SAW sangat mengajurkan untuk berkurban, sebab hewan kurban tersebut akan menjadi saksi kebaikan yang dilakukan di dunia.

Bahkan sebanyak bulu hewan kurban itu pula terhitung pahala bagi yang berkurban.

Saat ditanya terkait sulitnya ekonomi masa Pandemi Covid-19 ini yang berimbas pada penghasilan apakah berkurban tetap dianjurkan?

Terkait hal itu, Ardiansyah menyebutkan bahwa deraan pandemi Covid-19 ini memang telah mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat.

Hal ini mungkin berdampak pada income masyarakat.

Namun, di sini keimanan kita hakikatnya sedang diuji. Apakah kita mampu berbagi disaat sulit? Jika mampu, maka hal itu luar biasa.

Sebab, kalau kita berbagi pada saat kita sedang lapang, maka hal itu biasa dan sudah semestinya dilakukan.

“Oleh karena itu, orang-orang yang hendak mendekatkan dirinya kepada Allah, maka ia akan melakukan hal yang luar biasa. Bukan hanya sekedar perbuatan yang biasa-biasa saja,” pungkasnya.