Umat Islam Diajak Tingkatkan Amal Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah, merupakan bulan yang mulia karena di dalam bulan tersebut dilaksanakan ibadah Haji dan Umrah. Ibadah yang menyempurnakan keIslaman seorang muslim yang telah mampu memenuhi syarat untuk melaksanakannya.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN SU, Dr. H. Ardiansyah Lc,Selasa(13/7), terkait mulianya bulan Zulhijjah.

Menurutnya, bagi kita yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji, seperti tahun ini, juga memiliki kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah sunnah yanng sangat dianjurkan nabi Muhammad SAW Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad).

Berdasarkan hadis tersebut ulama menjelaskan amal ibadah yang dianjurkan untuk diamalkan di antaranya:

Pertama, puasa ‘Arafah yang dilaksanakan bersamaan dengan waktu jamaah haji melaksanakan Wukuf di padang ‘Arafah.

Bahkan menurut hadis Nabi puasa pada hari tersebut adalah sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan.

“Hal ini menunjukkan bahwa puasa ‘Arafah ini sangat dianjurkan. Pada tahun ini, puasa tersebut kita dilaksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021.

Hari ‘Arafah ini merupakan hari yang paling mulia jika dibandingkan dengan hari-hari lain dalam setahun.

Semoga kita dapat melaksanakannya dengan penuh khusu’ dan memperbanyak doa dan mohon ampunan Allah SWT, ” ujarnya.

Kedua, sambung dia, berkurban dengan menyembelih kambing atau lembu dan sejenisnya semata-mata ketaatan atas perintah Allah  SWT dan mengikuti sunnah nabi Muhammad SAW. Ibadah kurban dilaksanakan pada hari-hari Tasyriq yaitu dari tgl 10-13 Zulhijjah atau bertepatan dengan 20-23 Juli pada tahun ini.

Kurban dilaksanakan bagi setiap muslim yang sudah berakal dan baligh serta memiliki kemampuan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang Allah titipkan pada diri kita.

Menurutnya, rasa syukur ini diapresiasikan dengan berbagi kepada fakir dan miskin apalagi pada masa sulit saat ini sangatlah membantu dan membahagiakan hati mereka. Membina jalinan kemanusiaan merupakan pesan penting dari ibadah kurban ini.

Menghilangkan sifat kikir dan tamak dan dalam waktu yg sama membangun jiwa peduli dan empati.

“Namun, pada saat ini, pelaksanaan penyembelihan hewan Kurban wajiblah mematuhi prokes agar semua kita bersama mampu mengatasi covid-19 ini sesegera mungkin,”ungkapnya.

Ketiga, lanjut Ardiansyah, bertaubat dan tidak melakukan maksiat. Sedapat mungkin kita wajib untuk menjauhkan diri dari maksiat dan kezaliman khususnya lagi dibulan Haram (bulan mulia ini).

Oleh karena itu, marilah kita segera bertaubat memohon ampunan Allah SWT, beristighfar dan memperbanyak zikir. Mengakui dosa-dosa yang selama ini telah dilakukan dengan datang kepada-Nya bermunajat dan sujud menghamba diri hanya pada-Nya.

Hal lain, sambung dia, menyibukkan diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezhaliman, dengki dan marah terhadap sesama. Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya:

“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. An-Nahl ayat : 119)(m22)